Waspada Hoaks soal BBM, Pertamina Patra Niaga: Jangan Percaya Informasi Sesat

Sumseltime.com, Jakarta – Pertamina Patra Niaga kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap berbagai informasi menyesatkan (hoaks) yang beredar luas di media sosial, terutama terkait distribusi dan kualitas bahan bakar minyak (BBM).

Perusahaan plat merah ini menegaskan, informasi palsu tersebut tidak hanya mencoreng nama baik Pertamina sebagai BUMN, tetapi juga berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah yang selama ini berupaya memberikan layanan terbaik.

“Penyebaran hoaks belakangan ini sudah meresahkan. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah percaya, dan selalu memverifikasi informasi melalui saluran resmi Pertamina,” tegas Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025).

Klarifikasi Pertamina: Ini Fakta di Balik Isu Hoaks BBM

Pertamina Patra Niaga mencatat setidaknya empat isu menyesatkan yang tengah beredar di ruang digital. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pengujian RON BBM Pakai Alat Portabel Tidak Sahih
Beredarnya hasil uji angka oktan (RON) BBM menggunakan alat portabel disebut Pertamina tidak valid.

Menurut Roberth, pengujian RON memiliki standar internasional yang hanya dapat dilakukan dengan mesin CFR (Cooperative Fuel Research Engine) sesuai metode ASTM D2699.

“Alat portabel seperti Oktis-2 hanya mengukur sifat dielektrik bahan bakar, bukan angka oktan. Hasilnya tidak akurat dan tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” ujarnya.

2. Isu Pembatasan Pembelian BBM Adalah Hoaks
Informasi bahwa pengisian BBM akan dibatasi selama 7 hari untuk mobil dan 4 hari untuk motor, serta pelarangan bagi penunggak pajak kendaraan, dibantah tegas oleh Pertamina. Penyaluran BBM, termasuk subsidi, tetap berjalan sesuai mekanisme pemerintah agar tepat sasaran dan transparan.

3. Video Kebakaran SPBU Terkait Pembatasan BBM Tidak Benar
Video yang diklaim sebagai insiden kebakaran akibat kebijakan pembatasan BBM ternyata adalah rekaman lama dari peristiwa berbeda, yaitu kebakaran SPBU di Aceh tahun 2024.

4. Viral “SPBU Digerebek Warga” di Lumajang Hanya Salah Paham
Pertamina juga meluruskan video viral yang menampilkan sekelompok orang disebut menggeruduk SPBU di Lumajang. Faktanya, peristiwa itu terjadi 17 September 2025 saat warga berteduh karena hujan deras usai karnaval. Kericuhan muncul akibat pengaruh minuman keras, bukan penolakan layanan SPBU.

Ajak Masyarakat Lebih Cerdas dan Kritis

Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya menjaga transparansi dan kualitas layanan, sekaligus mengajak masyarakat lebih cerdas dalam menyaring informasi.
“Masyarakat perlu waspada terhadap berbagai bentuk hoaks lainnya, mulai dari isu pembatasan pembelian BBM hingga rekrutmen fiktif yang mengatasnamakan Pertamina,” kata Roberth.

Pertamina juga mengimbau publik untuk selalu memeriksa kebenaran informasi melalui kanal resmi seperti Pertamina Call Center 135 dan akun media sosial resmi Pertamina.

“Pastikan Anda mendapat informasi dari sumber yang kredibel agar tidak mudah termakan isu yang tidak benar,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *