SUMSELTIME | Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang seringkali diabaikan atau disalahpahami. Padahal, kualitas dan waktu tidur yang tepat sangat memengaruhi kesehatan fisik, mental, bahkan spiritual kita. Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW telah memberikan teladan yang sempurna dalam setiap aspek kehidupan, termasuk cara beristirahat. Mengikuti suah beliau tidak hanya mendatangkan keberkahan, tetapi juga terbukti selaras dengan temuan ilmu pengetahuan modern mengenai ritme sirkadian dan kesehatan. Mari kita selami lebih dalam mengenai waktu tidur yang baik seusai suahtullah, yang akan membawa manfaat luar biasa bagi kehidupan kita.
Waktu Tidur Utama: Setelah Isya hingga Sebelum Subuh
Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk tidur lebih awal setelah shalat Isya dan bangun sebelum waktu shalat Subuh. Ini adalah periode tidur utama yang paling direkomendasikan dalam Islam.
Mengapa Tidur Setelah Isya?
- Menghindari Perkataan Sia-sia: Rasulullah SAW tidak menyukai begadang dan berbicara setelah shalat Isya, kecuali untuk hal yang baik seperti belajar ilmu atau berdakwah. Tidur setelah Isya membantu menghindari aktivitas yang tidak bermanfaat dan membuang waktu.
- Kualitas Tidur Optimal: Tidur lebih awal memungkinkan tubuh mendapatkan fase tidur nyenyak (deep sleep) yang dibutuhkan untuk pemulihan fisik dan mental secara maksimal. Ini sejalan dengan ritme sirkadian alami tubuh yang mendorong kantuk di malam hari.
- Persiapan untuk Tahajud dan Subuh: Dengan tidur yang cukup di awal malam, seorang Muslim akan lebih mudah bangun untuk melaksanakan shalat Tahajud di sepertiga malam terakhir dan menunaikan shalat Subuh tepat waktu dengan kondisi segar dan bersemangat.
Para ilmuwan modern juga sepakat bahwa tidur yang cukup antara 7-9 jam dimulai di awal malam (sekitar pukul 21.00 – 22.00) sangat penting untuk kesehatan jantung, fungsi kognitif, dan sistem kekebalan tubuh.
Menghindari Tidur Setelah Subuh
Meskipun bukan larangan mutlak, Nabi SAW tidak menyukai tidur setelah shalat Subuh hingga matahari terbit. Ada banyak keberkahan dan kesempatan untuk memulai hari dengan produktif di waktu pagi. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya.” (HR. Abu Daud).
Tidur setelah Subuh dapat mengurangi keberkahan waktu pagi, membuat tubuh terasa malas, dan menurunkan produktivitas. Waktu setelah Subuh adalah saat yang baik untuk berzikir, membaca Al-Qur’an, atau memulai pekerjaan.
Tidur Siang (Qailulah): Istirahat Singkat Penuh Berkah
Selain tidur malam, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan tidur siang singkat yang disebut “Qailulah”. Qailulah bukanlah tidur yang lama, melainkan istirahat sejenak di tengah hari, biasanya sebelum atau sesudah waktu shalat Dhuhur.
Manfaat Qailulah:
- Memulihkan Energi: Qailulah membantu memulihkan energi yang terkuras di pagi hari, membuat seseorang merasa lebih segar dan siap melanjutkan aktivitas di sore hari.
- Meningkatkan Konsentrasi: Tidur siang singkat terbukti dapat meningkatkan daya konsentrasi, kewaspadaan, dan kinerja kognitif.
- Persiapan untuk Ibadah Malam: Dengan istirahat siang, seorang Muslim akan lebih kuat dan tidak mudah lelah untuk melaksanakan shalat malam (Tahajud) di kemudian hari.
- Sesuai Suah: Mengamalkan Qailulah adalah bagian dari suah yang membawa pahala dan keberkahan.
Durasi Qailulah idealnya berkisar antara 15 hingga 30 menit. Lebih dari itu bisa menyebabkan inersia tidur (rasa pusing dan linglung saat bangun) dan mengganggu tidur malam.
Adab Tidur Menurut Suah
Selain waktu, bagaimana cara kita tidur juga memiliki adab-adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yang semuanya mengandung hikmah dan manfaat kesehatan:
- Niat dan Berwudhu: Sebelum tidur, niatkan untuk beristirahat agar dapat beribadah lebih baik. Disuahkan berwudhu terlebih dahulu seolah-olah hendak shalat, karena tidur dalam keadaan suci memiliki keutamaan.
- Membersihkan Tempat Tidur: Kibaskan tempat tidur sebanyak tiga kali sebelum berbaring untuk membersihkan dari kotoran atau serangga.
- Posisi Tidur: Disuahkan tidur miring ke kanan dengan telapak tangan kanan berada di bawah pipi kanan. Posisi ini diyakini baik untuk jantung, pernapasan, dan pencernaan. Menghindari tidur tengkurap karena tidak disukai Allah SWT.
- Membaca Doa Tidur dan Ayat Kursi: Membaca doa tidur dan ayat-ayat Al-Qur’an seperti Ayat Kursi, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, akan memberikan perlindungan dari gangguan setan dan menenangkan jiwa.
- Menjaga Kebersihan Mulut: Disarankan untuk menyikat gigi atau membersihkan mulut sebelum tidur.
- Memadamkan Lampu dan Menutup Pintu/Jendela: Memadamkan lampu dan menutup pintu serta jendela adalah suah untuk keamanan dan menciptakan suasana tidur yang lebih gelap, yang membantu produksi hormon melatonin untuk tidur.
Manfaat Mengikuti Suah Tidur
Mengamalkan suah tidur Nabi Muhammad SAW membawa berbagai manfaat yang holistik:
- Kesehatan Fisik dan Mental Optimal: Kualitas tidur yang baik meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki fungsi otak, mengatur hormon, mengurangi stres, dan meningkatkan suasana hati.
- Peningkatan Kualitas Ibadah: Tubuh yang segar setelah tidur yang cukup akan lebih mudah bangun untuk shalat malam (Tahajud) dan melaksanakan shalat Subuh dengan khusyuk.
- Produktivitas dan Konsentrasi: Tidur yang teratur dan berkualitas akan meningkatkan energi, fokus, dan produktivitas dalam aktivitas sehari-hari, baik dalam pekerjaan maupun belajar.
- Mendapatkan Keberkahan: Mengikuti setiap aspek suah Rasulullah SAW adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan akan mendatangkan keberkahan dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Kesimpulan
Tidur bukan sekadar aktivitas biologis, melainkan bagian integral dari gaya hidup Muslim yang seimbang dan penuh keberkahan. Dengan mengikuti teladaabi Muhammad SAW dalam waktu tidur utama setelah Isya hingga sebelum Subuh, mengamalkan Qailulah, serta mempraktikkan adab-adab tidur yang beliau ajarkan, kita tidak hanya menjaga kesehatan fisik dan mental, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta. Jadikan tidur sebagai ibadah, niscaya setiap momen istirahat kita akan bernilai pahala dan membawa kebaikan yang melimpah.